Terjemah Kitab Jurumiyah Bab Kalam

Kitab matan AL Jurumiyah merupakan sebuah kitab nahwu dasar yang menjadi rujukan dan sering dikaji oleh santri santri yang ada di pesantren guna mengasah kemampuan gramatika bahasa arab. 

Spesifikasi Kitab Al Jurumiyah

Nama kitab : Al-Jurumiyah
Judul kitab : Al-Jurumiyah

Versi ejaan : kitab jurumiyah
Mata Pelajaran : Ilmu Nahwu 
Penulis kitab : Muhammad bin Muhammad bin Dawud Al-Shonhaji Abu Abdillah
Nama Arab :  محمد بن محمد بن داود الصنهاجي أبو عبد الله
Lahir :  672H/1273M kota Fasa, Maghriby kota besar di Negara Maroko.
Wafat : 723 H/1323 M
Penerjemah : Ahsan Dasuki

Terjemah Matan Kitab Al Jurumiyah Bab Kalam

بسم الله الرحمن الرحيم

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih, Maha penyayang

باب الكلام

الْكَلَامُ : هُوَ اللَّفْظُ الْمُرَكَّبُ الْمُفِيدُ بِالْوَضْعِ.

Kalam adalah lafadz (ucapan) yang tersusun lebih dari dua kalimat (kata) yang memberi makna sempurna dengan bahasa Arab.


قَوْلُهُ الْكَلَامُ :

Kalam itu terbagi menjadi lima macam :

1. Kalam Menurut Lughot (Bahasa).

Kalam Menurut bahasa adalah :

كُلُّ مَا أَفَادَ.

Artinya : setiap perkara yang memberi faedah atau :

كُلُّ مَا أَفْهَمَ النَّاسَ.

Artinya : Setiap perkara yang memberi pemahaman pada manusia. Contohnya seperti iklan iklan, merek merek dan sebagainya.

2. Kalam Menurut Ahli Fiqih.

Kalam menurut Ahli Fikih adalah :

كُلُّ مَا أَبْطَلَ الصَّلَاةَ مِنْ حَرْفٍ مُفْهِمٍ كَقِ مِنَ الْوِقَايَةِ وَعِ مِنَ الْوِعَايَةِ أَوْ حَرْفَيْنِ وَاِنْ لَمْ يُفْهَمَا.

Artinya : setiap perkara yang membatalkan sholat dari satu huruf yang dapat dipahami seperti lafadz قِ (kamu harus menjaga) yang diambil dari lafadz وِقَايَةٌ dan seperti lafadz عِ (kamu harus menjaga) yang diambil dari lafadz وِعَايَةٌ atau dari dua huruf walaupun tidak dapat dipahami. 

3. Kalam Menurut Ahli Tauhid.

Kalam menurut Ahli Tauhid adalah :

اَلْقَائِمُ الدَّائِمُ بِذَاتِهِ تَعَالَى.

Artinya : Perkara yang tetap kekal pada dzat Allah Ta'ala.

4. Kalam Menurut Ahli Ushul Fiqih.

Kalam menurut Ahli Ushul Fikih adalah :

كُلُّ مَا نُزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ ﷺ, اَيِ الْقُرْآنِ بِوَاسِطَةِ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ الْمُتَعَبَّدِ بِتِلَاوَتِهِ.

Artinya : Setiap perkara yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ Yaitu Al-Quran dengan pelantara Malaikat Jibril Alaihissalam yang menjadi dengan membacanya.

5. Kalam Menurut Ahli Nahwu.

Kalam menurut Ahli Nahwu adalah : 

الْكَلَامُ : هُوَ اللَّفْظُ الْمُرَكَّبُ الْمُفِيدُ بِالْوَضْعِ.

Artinya : Setiap ucapan yang tersusun dari dua kalimat (kata) yang memberi arti sempurna dengan bahasa arab atau dengan adanya maksud. Contohnya seperti lafadz :

قَامَ زَيْدٌ / زَيْدٌ قَائِمٌ.

Arinya : Zaid telah berdiri / zaid yang berdiri.

قَوْلُهُ اللَّفْظُ :

Lafadz tebagi menjadi dua macam

1. Lafadz Menurut Lughot (Bahasa).

Lafadz menurut bahasa adalah setiap ucapan / perkataan.

2. Lafadz Menurut Istilah.

Lafadz menurut istilah adalah :

اَلصَّوْتُ الْمُشْتَمِلُ عَلَى بَعْضِ الْحُرُوْفِ الْهِجَائِيَّةِ.

Artinya : Suara yang meliputi sebagian huruf hijaiyah.

Jika ditulis contohnya seperti lafadz زَيْدٌ pada lafadz zaidun terdapat huruf ز, huruf ي dan د yang mana ketiga huruf itu merupakan huruf hijaiyah.

Adapun contoh yang tidak termasuk lafadz adalah suara kendang, suara bedug, isyarat, simpul dan tulisan.

قَوْلُهُ الْمُرَكَّبُ :

Murokab terbagi menjadi dua macam :

1. Murokab Menurut Lughot (Bahasa).

Murokab menurut bahasa adalah setiap perkara yang tersusun.

2. Murokab Menurut Istilah.

Murokab menurut istilah adalah :

مَا تَرَكَّبَ مِنْ كَلِمَتَيْنِ فَأَكْثَرَ.

Suatu kalimat yang tersusun dari dua kalimat atau lebih. Contohnya seperti lafadz قَامَ زَيْدٌ atau قَدْ قَامَ زَيْدٌ.

قَوْلُهُ الْمُفِيْدُ :

Mufid terbagi menjadi dua macam :

1. Mufid Menurut Lughot (Bahasa).

Mufid menurut bahasa adalah setiap perkara yang memberikan faedah atau arti.

2. Mufid Menurut Istilah.

Mufid menurut istilah adalah :

مَا أَفَادَ فَائِدَةً يَحْسُنُ السُّكُوْتُ مِنَ الْمُتَكَلِّمِ وَالسَّامِعِ عَلَيْهَا.

Artinya : Suatu perkataan yang berpaedah (memiliki ma'na) dengan paedah yang baik diamnya orang yang berbicara dan orang yang mendengarkan atas perkataan itu.

Maksudnya mufid itu adalah setiap perkataan yang memiliki arti sempurna atau tidak menimbulkan tanda tanya bagi yang mendengarkan dan orang yang berbicarapun tidak perlu menjelaskan perkataanya lagi. Lebih jelasnya jika kalimat fiil maka ada failnya jika mubtada maka ada khobarnya dan jika syarat maka ada jawabnya.

قَوْلُهُ الْوَضْعُ :

Wadho adalah :

جَعْلُ اللَّفْظِ دَلِيْلًا عَلَى الْمَعْنَى.

Artinya : Menjadikan lafadz sengaja digunakan untuk menunjukkan ma'na seperti قَامَ artinya sudah berdiri dan قَائِمٌ artinya orang yang berdiri.


وَأَقْسَامُهُ ثَلَاثَةٌ: اِسْمٌ ، وَفِعْلٌ، وَحَرْفٌ جَاءَ لِمَعْنًى.

Pembagian Kalam ada tiga yaitu : Isim, Fi'il dan Huruf yang mempunyai ma'na.


قَوْلُهُ وَأَقْسَامُهُ :

Kalam itu terbagi menjadi tiga bagian yaitu :

  1. Kalimat Isim
  2. Kalimat Fiil
  3. Kalimat Huruf

Yang dimaksud kalimat dalam bahasa Arab adalah kata dan yang dimaksud kalam dalam bahasa indonesia adalah kalimat.

قَوْلُهُ اِسْمٌ :

Ta'rif Kalmiat isim adalah :

كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنًى فِى نَفْسِهَا وَلَمْ تُقْتَرَنْ بِزَمَنٍ وَضْعًا

Artinya : Kalimat yang menunjukkan ma'na pada dirinya dan tidak dibarengi dengan waktu pada penempatannya.

قَوْلُهُ وَفِعْلٌ :

Ta'rif kalimat fiil adalah :

كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنًى فِى نَفْسِهَا وَاقْتُرِنَتْ بِأَحَدِ الْأَزْمِنَةِ الثَّلَاثَةِ.

Artinya : Kalimat yang menunjukkan ma'na pada dirinya dan dibarengi dengan salah satu dari tiga zaman.

Zaman yang dimaksud adalah zaman yang sudah terlewat contoh seperti lafadz قَامَ (telah berdiri) zaman sekarang dan zaman yang akan datang contoh seperti lafadz يَقُوْمُ (sedang atau akan berdiri).

قَوْلُهُ وَحَرْفٌ :

Ta'rif huruf adalah :

كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنًى فِى غَيْرِهَا.

Artinya : Kalimat yang menunjukkan ma'na pada selain dirinya.

Maksudnya kalimat huruf baru bisa mempunyai ma'na jika kalimat itu disandarkan pada kalimat lain.


فَالِاسْمُ يُعْرَفُ بِالْخَفْضِ، وَالتَّنْوِينِ ،وَدُخُولِ الْأَلِفِ وَاللَّامِ، وَحُرُوفِ الْخَفْضِ وَهِيَ: مِنْ، وَاِلَى ،وَعَنْ، وَعَلَى، وَفِي ، وَرَبَّ، وَالْبَاءُ، وَالْكَافُ، وَاللَّامُ، وَحُرُوفُ الْقَسَمِ وَهِيَ:الْوَاوُ، وَالْبَاءُ، وَالتَّاءُ.

Isim bisa diketahui dengan khofad, tanwin, kemasukan alif lam dan huruf khofad yaitu :

من, الى, عن, على, فى, ربّ, ب, ك, ل.

dan huruf qosam (sumpah) yaitu :

و, ب, ت.


قَوْلُهُ فَالْإِسْمُ اِلْخَ :

Kalimat isim jika dilihat pada segi lafadz maka bisa diketahui dengan :

  1. Jer pada akhir kalimat. Contohnya seperti lafadz وَمِنَ النَّاسِ.
  2. Tanwin. Contohnya seperti lafadz زَيْدٌ.
  3. Alif Lam. Contohnya seperti lafadz اَلْحَمْدُ.
  4. Kemasukkan salah satu daru huruf khofad yang sembilan. Contohnya seperti lafadz اِلَى الْمَسْجِدِ.

قَوْلُهُ بِالْخَفْضِ :

Isim dibaca jer karna tiga hal :

Jer karna huruf. Contohnya seperti lafadz بِسْمِ.

Jer karna idofah. Contohnya seperti lafadz اللهِ yang bersandar dengan lafadz sebelumya yaitu بِسْمِ.

Jer karna tawabi'. Contohnya seperti lafadz بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.

قَوْلُهُ وَالتَّنْوِيْنِ :

Ta'rif tanwin adalah :

هُوَ نُوْنٌ سَاكِنَةٌ زَائِدَةٌ تَلْحَقُّ آخِرَ الْإِسْمِ لَفْظًا وَتَفَارِقُهُ خَطًّا وَوَقْفًا.

Artinya : Tanwin adalah nun sukun yang jadi penambah yang ada pada akhir kalimat isim pada ucapan dan berbeda pada tulisan dan pada wakofnya.

Tanwin terbagi menjadi empat bagian :

1. Tanwin Tamkin.

Ta'rif tanwin tamkin adalah :

هُوَ اللَّاحِقُ لِلاَسْمَاءِ الْمُعَرَّبَةِ كَزَيْدٍ.

Artinya : Tanwin Tamkin adalah tanwin yang ada pada isim mu'rob contoh seperti lafadz زَيْدٌ.

2. Tanwin Tankir.

Ta'rif tanwin tankir adalah :

هُوَ اللَّاحِقُ لِلِاسْمَاءِ الْمَبْنِيَّةِ فَرْقًا بَيْنَ مَعْرِفَتِهَا وَنَكِرَتِهَا مَا نُوِّنَ مِنْهَا كَانَ نَكِرَةً وَمَا لَمْ يُنَوَّنْ كَانَ مَعْرِفَةً كَصَهٍ وَسِيْبَوَيْهٍ.

Artinya : Tanwin Tankir adalah tanwin yang ada pada isim mabni yang diberi tanwin untuk membedakan antara ma'rifat dan nakirah. Jika diberi tanwin maka isim itu nakiroh jika tidak diberi tanwin maka isim itu ma'rifat. Contohnya nakiroh seperti lafadz صَهٍ dan سِيْبَوَيْهٍ. Contohnya ma'rifat seperti lafadz صَهِ dan سِيْبَوَيْهِ.

3. Tanwin I'wadh.

Ta'rif tanwin iwadh adalah :

هُوَ اللَّاحِقُ لِحِيْنَئِذٍ وَيَوْمَئِذٍ وَكُلٍّ وَبَعْضٍ وَجِوَارٍ وَغَوَاشٍ.

Artinya : Tanwin iwadh adalah tanwin yang ada pada lafadz حِيْنَئِذٍ dan يَوْمَئِذٍ dan كُلٍّ dan بَعْضٍ dan جِوَارٍ dan غَوَاشٍ.

Tanwin iwadh terbagi menjadi tiga bagian :

  1. Tanwin iwadh dari jumlah (عوض عن الجملة). Contohnya seperti lafadz حِيْنَئِذٍ تَنْظُرُوْنَ asalnya adalah حِيْنَ اِذَا بَلَغَتِ الرُّوْحُ الْحُلْقُوْمَ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ.
  2.  Tanwin Iwadh dari kalimat (عوض عن الكلمة). Contohnya seperti lafadz كُلٌّ dan بَعْضٌ. Misal كُلٌّ قَائِمٌ asalnya كُلُّ النَّاسِ قَائِمٌ.
  3. Tanwin iwadh dari huruf (عوض عن الحرف). Contohnya seperti lafadz غَوَاشٍ asalnya adalah غَوَاشِيٌّ dan seperti lafadz جَوَارٍ asalnya adalah جَوَارِيٌّ.

4. Tanwin Muqobalah.

Ta'/rif tanwin muqobalah adalah :

هُوَ الَاحِقُ لِجَمْعِ الْمُؤَنَّثِ السَّالِمِ فِى مُقَابَلَةِ النُّونِ فِى جَمْعِ الْمُذَكَّرِ السَّالِمِ.

Artinya : Tanwin muqobalah adalah tanwin yang ada pada jama muanas salim yang berguna sebagai pembanding nun yang ada pada jama mudzakar salim. Contohnya seperti lafadz هِنْدَاتٌ.

قَوْلُهُ وَدُخُوْلِ الْاَلِفِ وَالَّامِ :

Pembahasan tentang alif lam ingsya Allah akan saya bahas pada bab isim ma'rifat.

قَوْلُهُ وَحُرُوْفِ الْخَفْضِ :

Huruf khofad adalah huruf yang men jerkan kalimat setelahnya. Jumlahnya ada sembilan yaitu :

1.مِنْ

مِنْ mempunyai enam ma'na :

1. Min Lil Ibtida (مِنْ للأبتداء)

Ibtida terbagi dua yaitu :

  1. Ibtida zaman (waktu). Contohnya seperti lafadz
    سِرْتُ مِنْ يَوْمِ الْخَمِيْسِ اِلَى يَوْمِ الْجُمْعَةِ.
  2. Ibtida makan (tempat). Contohnya seperti lafadz
    سِرْتُ مِنَ الْبَصْرَةِ اِلَى الْكُوْفَةِ.

2. Min Lil Ba'di (مِنْ لِلْبَعْضِ).

مِنْ لِلْبَعْضِ mempunyai arti sebagian / setengah. Contohnya seperti lafadz :

أَخَذْتُ مِنَ الدِّرْهَمِ.

Artinya : Saya telah mengambil setengah dirham

3. Min Lil Badli (مِنْ لِلْبَدْلِ).

مِنْ لِلْبَدْلِ mempunyai arti pengganti. Contohnya seperti lafadz :

اَرَضِيْتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ.

Artinya : Apakah kalian puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat?

4. Min Lit Tabyinil Jinsi (مِنْ لِتَبْيِيْنِ الْجِنْسِ).

مِنْ لِتَبْيِيْنِ الْجِنْسِ mempunyai arti dari jenis. Contohnya seperti lafadz :

فَاجْتَنِبُوا الرِّجْسَ مِنَ اﻷَوْثَانِ

Artinya : Jauhilah oleh kalian najis dari jenis berhala.

5. Min Bermakna fii (مِنْ بِمَعْنَى فِى).

مِنْ بِمَعْنَى فِى mempunyai arti di / pada. Contohnya seperti lafadz :

إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلَوةِ مِنْ يَوْمِ الجُمُعَةِ

Artinya : Apabila diseru untuk menunaikan sholat pada hari Jumat.

6. Min Zaidah / Tambahan (زَائِدَةٌ).

Min zaidah adalah min tambahan yang berfungsi sebagai penekanan dan tidak perlu diartikan.

Syarat مِنْ zaidah yaitu harus dimulai dengan لا / ما nafi, لا nahy , atau istifham dengan هل serta majrurnya Nakirah. Selain itu Min من hanya masuk pada Fail, Maful bih, dan Mubtada. Contohnya seperti lafadz :

مَا جَاءَنِيْ مِنْ أَحَدٍ

Artinya : Tidak ada yang datang ke padaku seorangpun

2. الى

الى mempunyai delapan ma'na :

1. Intiha (انتهاء).

Intiha terbagi empat yaitu :

  1. Intiha zaman (waktu). Contohnya seperti lafadz

    سِرْتُ مِنْ يَوْمِ الْخَمِيْسِ اِلَى يَوْمِ الْجُمْعَةِ.

    Artinya : Saya berjalan dari hari kamis sampai hari jum'at

  2. Intiha makan (tempat). Contohnya seperti lafadz:

    سِرْتُ مِنَ الْبَصْرَةِ اِلَى الْكُوْفَةِ.

    Artinya : Saya berjalan dari Basroh sampai Kufah

  3. Intiha kepada orang atau Fil-Asykhosh (فِى الأشخاص) Contohnya seperti lafadz:

    جِئْتُ اِلَيْكَ

    Artinya : Aku datang kepadamu

  4. Intih pada kejadian atau Fil-Ahdats (فِى الأَحْدَاثِ). contohnya seperti lafadz:

    صِلْ بِالتَّقْوَى اِلَى رِضَا اللهِ

    Artinya : Sambungkanlah silaturrahmi dengan ketakwaan hingga memperoleh ridho Allah

2. Mushohabah (مصاحبة)

Mempunyai arti bersamaan. Contohnya seperti lafadz :

لَاتَأْكُلُوْا اَمْوَالَهُمْ اِلَى اَمْوَالِكُمْ.

Artinya : Janganlah kalian memakan harta mereka bersama harta kalian.

قَالَ مَنْ أَنْصَارِيْ اِلَى اللهِ

Artinya : Dia berkata siapa yang akan menolongku bersama Allah

3. Mubayyanah (مبينة)

Mempunyai arti yang sama dengan عِنْدَ. Contohnya seperti lafadz :

رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ

Artinya: Ya Allah penjara lebih aku cintai bagiku.

Tanda-tandanya yaitu terletak setelah lafadz yang mengandung ma'na kebencian / cinta berupa fiil Taajjub atau isim Tafdhil.

4. Bermakna فى

Mempunyai arti Di. Contohnya seperti lafadz :

لَيَجْمَعَنَّكُمْ الَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Artinya : Sungguh Allah akan mengumpulkan kalian di hari kiamat.

5. Bermakna ikhtisos (اَلْإِخْتِصَاصُ)

Mempunyai arti mengkhususkan. Contohnya seperti lafadz :

وَالْاَمْرُ اِلَيْكَ.

Urusan ini dikhususkan padamu.

6. Taukid Huruf Zaidah

Yaitu huruf tambahan. Contohnya seperti lafadz: 

أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ

Artinya: berbagai hidangan dari manusia yang menyenangkan mereka.

3. عن

عن mempunyai sepuluh ma'na :

1. Mujawazah (مُجَاوَزَةٌ) dan Bu'dun (بُعْدٌ).

Mempunyai arti melampaui dan jauh. Contohnya seperti lafadz:

سِرْتُ عَنِ الْبَلَدِ.

Artinya: Saya berjalan jauh melewati negara.

2. Ba'da (بَعْدَ).

Mempunyai arti setelah. Contohnya seperti lafadz :

عَمَّا قَلِيْلٍ لَيُصْبِحُنَّ نَادِمِيْنَ.

Artinya: Setelah waktu yang sedikit (sebentar lagi) sungguh mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal.

3. Ala (عَلَى).

Mempunyai arti atas / pada. Contohnya seperti lafadz:

وَمَنْ يَبْخَلُ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ.

Artinya: Dan barang siapa yang pelit maka sesungguhnya ia hanya pelit pada dirinya sendiri.

4. Ta'lil (تَعْلِيْلٌ).

Mempunyai arti sebab / karena. Contohnya seperti lafadz:

وَمَا نَحْنُ بِتَارِكِ آلِهَتِنَا عَنْ قَوْلِكَ.

Artinya: Tidaklahh kami ialah orang-orang yang meninggalkan sesembahan kami sebab perkataanmu

وَمَا كَانَ اِسْتِغْفَارُ اِبْرَاهِيْمَ لِاَبِيْهِ اِلَّا عَنْ مَوْعِدَةٍ وَعَدَهَا اِيَّاهُ.

Artinya: Dan tidaklah ada Nabi Ibrohim memohonkan ampun untuk ayahnya melainkan sebab perjanjian yang ia telah berjanji atas perjanjian itu kepada ayahnya.

5. Min (مِنْ).

Mempunyai arti dari. Contohnya seperti lafadz:

هُوَ الَّذِيْ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ.

Artinya: Dialah dzat yang menerima taubat dari hamba-hambanya.

اُلَىئِكَ الَّذِيْنَ نَتَقَبَّلُ عَنْهُمْ اَحْسَنَ مَا عَمِلُوْا.

Artinya: Merekalah orang-orang yang kami terima dari mereka paling baiknya perkara yang telah mereka perbuat.

6. Badal (بَدْلٌ).

Mempunyai arti pengganti. Contohnya seperti lafadz:

قُمْ عَنِّيْ بِهَذَا الْأَمْرِ.

Artinya: Berdirilah kamu sebagai penggantiku pada urusan ini.

صُوْمِيْ عَنْ اُمِّكِ.

Berpuasalah kamu (perempuan) sebagai ganti ibumu.

7. Ba (ب).

Mempunyai arti sebab. Contohnya seperti lafadz:

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى.

Artinya: Dan tidaklah Nabi muhammad berbicara sebab hawa nafsu.

8. Isti'anah (اِسْتِعَانَة).

Yaitu menjadikan lafadz setelah عن sebagai perantara dari pekerjaan yang dilakukan. Mempunyai arti dengan perantara. Contohnya seperti lafadz:

رَمَيْتُ السَّهْمَ عَنِ الْقَوْسِ.

Artinya: Saya melempar anak panah dengan perantara busur panah.

9. Zaidah (زَائِدَةٌ).

Sebagai huruf tambahan saja dan tidak memiliki arti apa-apa. Contohnya seperti lafadz:

فَهَلَّا الَّتِيْ عَنْ بَيْنِ جَنْبَيْكَ تَدْفَعُ.

Maka kenapa tidak sesuatu yang ada di sisimu kamu menolaknya.

10. Isim (اِسْمٌ)

Yaitu berperan sebagai kalimat isim bukan sebagai huruf jar lagi. Contohnya seperti lafadz:

وَلَقَدْ اَرَانِيْ لِلرِّمَاحِ دَرِيْئَةً مِنْ عَنْ يَمِيْنِيْ تَارَةً وَاَمَامِيْ. 

Artinya: Sungguh aku yakinkan pada diriku bahwa diriku adalah benteng dari sasaran tombak yang terkadang datang dari arah kanan dan dari arah depan.

عن dari contoh di atas termasuk kalimat isim karena dimasuki huruf jar من dan sebagaimana telah kita ketahui bahwa salah satu tanda kalimat isim adalah kemasukkan huruf jar yang salah satunya adalah من.

4. عَلَى

Lafadz على mempunyai sebelas ma'na:

1. Isti'la (استعلاء).

Isti'la ini merupakan ma'na asal dari lafadz على yang mempunyai arti di atas.

Isti'la terbagi dua yaitu:

  1. Isti'la Hakiki (استعلاء حقيقي) Yaitu dalam kategori sebenarnya.

    Contohnya seperti lafad:

    جَلَسْتُ عَلَى الْكُرْسِيِّ

    Artinya: Saya duduk di atas kursi.

    اَلْكُتُبُ عَلَى الْمِنْضَدَةِ

    Artinya: Buku-buku itu di atas meja.

  2. Isti'la Majazi (استعلاء مجازي) yaitu dalam kategori bukan yang sebenarnya.

    Contohnya seperti lafadz:

    فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ.

    Artinya: Kami telah mengutamakan kepada mereka di atas sebagian yang lain.

2. Bermakna Fii (فِى).

Mempunyai arti pada / dorfiyah.

Contohnya seperti lafadz:

وَدَخَلَ عَلَى حِيْنِ غَفْلَةٍ مِنْ أَهْلِهَا.

Artinya: Dan Nabi Musa Masuk pada saat lengah dari penduduk kota tersebut

3. Bermakna An (عَنْ).

Contohnya seperti lafadz:

اِذَا رَضِيَتْ عَلَيَّ بَنُوْ قُشَيْرٍ لَعُمْرُ اللهِ اَعْجَبَنِيْ رِضَاهَا.

Artinya: Apabila Bani Qusyair ridho padaku, maka demi Allah ridho mereka membuatku kagum. 

Sebagaimana kita ketahui bahwa lafadz رَضِيَتْ ini muta'adinya dengan huruf jar عَنْ jadi manakala menemukan lafadz sesudah lafadz رَضِيَتْ maka bisa ditakwil dengan huruf jar عن sehingga menjadi رَضِيَتْ عَنِّيْ.

4. Bermakna Lam Ta'lil (لام تعليل).

Memiliki arti (Sebab / Karena). 

Contohnya seperti lafadz:

وَلِتُكَبِّرُوْا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ.

Artinya: Dan hendaklah kalian mengagungkan Allah karena sesuatu yang telah Allah berikan petunjuk kepada kalian.

5. Bermakna Ma'a (مَعَ).

Memiliki arti bersama sama atau beserta.

Contohnya seperti lafadz:

وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّه.

Artinya: Dan dia telah mendatangkan harta beserta rasa cintanya.

وَاِنَّ رَبَّكَ لَذُوْ مَغْفِرَةٍ لِلنَّاسِ عَلَى ظُلْمِهِمْ.

Artinya: Dan sesungguhnya tuhanmu ialah benar benar memiliki ampunan bagi manusia beserta kedzoliman mereka.

6. Bermakna Min (مِنْ).

Memiliki arti dari. Contohnya seperti lafadz:

الَّذِيْنَ إِذَا اكْتَالُوْا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُوْنَ.

Artinya: Merekalah orang-orang yang apabila menerima takaran dari manusia (orang lain) mereka minta dicukupkan. 

7. Bermakna Isti'anah (استعانة)

Memiliki arti dengan perantara makna ini sama dengan makna huruf ب.

Contohnya seperti lafadz:

رَمَيْتُ عَلَى الْقَوْسِ.

Artinya: Aku memanah dengan pelantara busur.

.اِرْكَبْ عَلَى اسْمِ اللهِ

Artinya: Hendaklah kamu berkendara dengan menyebut nama Allah

8. Bermakna istidrok (اِسْتِدْرَاك)

Memiliki ma'na yang bertentangan dengan lafadz setelahnya.

Contohnya seperti lafadz:

فُلَاانٌ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ لِسُوْءِ صَنِيْعِهِ عَلَى أَنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَحْمَةِ اللهِ.

Artinya: Pulan tidak akan masuk surga karena buruk prilakunya akan tetapi dia tidak berputus asa dari rahmat Allah.

9. Bermakna Zaidah (زَائِدَةٌ).

Yaitu hanya sekedar tambahan saja. Contohnya seperti lafadz:

إِنَّ الْكَرِيْمَ وَأَبَاكَ يَعْتَمِلُ إِنْ لَمْ يَجِدْ يَوْمًا عَلَى مَنْ يَتَّكِلُ

Artinya: Sesungguhnya orang mulia dan ayahmu bekerja jika suatu hari tidak menemukan maka kepada siapa mereka berserah diri.

Huruf على pada lafadz ini hanya sekedar tambahan saja yang mana keberadaannya tidak akan memberikan pengaruh pada lafadz yang ada ketika على pada lafadz ini dibuang.

10. Bermakna Ta'diyah (تعدية).

Yaitu sebagai perantara untuk memuta'adzikan artinya lafadz sebelum على pada asalnya tidak dapat memiliki maf'ul bih tapi dengan perantara على lafadz sebelum على dapat memiliki maf'ul bih.

Contohnya seperti lafadz:

حَقِيْقٌ عَلَى اَنْ لَا اَقُوْلَ عَلَى اللهِ اِلَّا الْحَقَّ.

Artinya: Wajib aku tidak berkata atas nama Allah kecuali kebenaran.

11. Berperan Sebagai Kaliamt Isim.

Maksudnya Lafadz على menjadi isim sebab harap jar yang menyertainya.

Contohnya seperti lafadz:

غَدَتْ مِنْ عَلَيْهِ بَعْدَ مَا تَمَّ ظِمْؤُهَا تَصِلُ وَعَنْ قَيْضٍ بِزَيْزَاءَ مَجْهَلِ.

Artinya: Burung koto itu terbang dari atas penetasan anak-anaknya setelah mengalami kehausan kemudian ia terbang mencari air seraya melupakan telurnya yang berada di sarang yang tinggi yang tidak ada tandanya.

Sebagaimana kita ketahui salah satu tanda dari kalimat isim adalah kemasukkan huruf jar dan pada lafadz ini adalah huruf lafadz على yang kemasukkan مِنْ sebagai huruf jar.

5. فِى

Lafadz فِى mempunyai sepuluh ma'na:

1. Bermakna Dhorfiyah (ظرفية).

Makna Dhorfiyah pada lafadz فِى adakalanya bermakna secara haqiqiyah baik berupa zaman dan makan contohnya seperti:

  1. Dhorfiyah zaman (Waktu)

    سِرْتُ فِى النَّهَارِ

    Artinya: Saya berjalan pada siang hari.

    تَعَلَّمْتُ فِى اللَّيْلِ.

    Artinya saya belajar pada malam hari.

  2. Dhorfiyah Makan (Tempat)

    اَلْمَاءُ فِى الْكُوْبِ.

    Artinya: Air di dalam gelas.

    أَدْخَلْتُ الْخَاتَمَ فِى أُصْبُوْعِيْ.

    Artinya: Saya memasukkan cincin pada jari saya.

Dan ada kalanya bermakna Majazi contohnya seperti lafadz:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُوْلِ اللّٰهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ.

Artinya: Sungguh benar-benar telah ada di dalam diri rasulullah suri tauladan yang baik.

أَصْحَابُ الْجَنَّةِ فِى رَحْمَةِ اللّٰهِ.

Artinya: Para penduduk surga berada di dalam rahmat Allah.

2. Bermakna Ta'lil / Sababiyah (تعليل / سببية)

Memiliki makna karena / sebab contohnya seperti lafadz:

دَخَلَتْ إِمْرَأَةٌ النَّارَ فِى هِرَّةٍ حَبَسَتْهَا.

Artinya: Seorang perempuan telah masuk neraka disebabkan kucing yang telah ia tahan.

لَمَسَّكُمْ فِى مَا اَفَضْتُمْ فِيْهِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ.

Artinya: Niscaya adzab yang besar menimpa kepada kalian disebabkan sesuatu yang telah kalian bicarakan terhadapnya.

3. Bermakna Mushohabah (مصاحبة).

Memiliki makna مَعَ (bersama) contohnya seperti lafadz:

قَالَ أُدْخُلُوْا فِى أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ فِى النَّارِ.

Allah berfirman: Masuklah kalian bersama umat-umat terdahulu dari kalian dari golongan jin dan manusia ke dalam neraka.

4. Bermakna Isti'la (استعلاء).

Memiliki makna di atas contohnya seperti lafadz:

وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ فِى جُذُوْعِ النَّخْلِ.

Artinya: Dan aku pasti akan menyalib kalian di atas batang kurma.

5. Bermakna Muqoyasah (مقايسة).

Memiliki makna menyamakan sesuatu dengan sesutu yang lain. Contohnya seperti lafadz:

فَمَا مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا فِى الأٰخِرَةِ إِلَّا قَلِيْلٌ.

Maka tidaklah kesenangan kehidupan dunia dibandingkan kesenangan kehidupan akhirat kecuali sedikit.

6. Bermakna Ilshok (إلصاق).

Memiliki makna menempel pada sesuatu. Contohnya seperti lafadz: 

وَيَرْكَبُ يَوْمَ الرَّوْعِ مِنَّا فَوَارِسٌ بَصِيْرُوْنَ فِى طَعْنِ الْأَبَاهِرِ وَالْكُلَى.

Artinya: Pada hari yang menakutkan dimana para pembalap mengendarai kudanya dan mereka menikamkan senjata pada otot dan urat-urat tunggangannya.

7. Bermakna Intiha (إنتهاء).

Memiliki makna batas akhir contohnya seperti lafadz:

جَائَتْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَرُدُّوْا أَيْدِيَهُمْ فِى أَفْوَاهِهِمْ.

Artinya: Utusan mereka telah datang dengan membawa bukti-bukti nyata kemudian mereka menutup tangan mereka pada mulut-mulut mereka.

8. Bermakna Tab'idiyyah (تبعيضية).

Memiliki makna sebagian. Contohnya seperti lafadz:

تَعَلَّمْتُ ثَلَاثِيْنَ شَهْرًا فِى ثَلَاثَةِ اَحْوَالٍ.

Artinya: Aku belajar selama tiga puluh bulan dalam tiga tahun.

Pada contoh di atas tiga puluh bulan adalah sebagian dari tiga tahun.

9. Bermakna Zaidah Taukid (زائدة التوكيد).

Keberadaannya hanyalah sebagai huruf tambahan namun berfungsi sebagai taukid. Contohnya seperti lafadz:

وَقَالَ اِرْكَبُوْا فِيْهَا.

Artinya: Dan ia berkata Naiklah kalian ke dalam perahu.

Huruf فِى dalam susunan ini hanyalah huruf tambahan saja dan jika dibuang tidak akan memberikan pengaruh makna pada susunan yang ada. maka jika dibuang menjadi:

اِرْكَبُوْاهَا.

Artinya: Naiklah kalian ke dalam perahu.

Kemudian ditambahkanlah huruf فِى dalam rangka memberikan makna taukid.

10. Bermakna Zaidatut Ta'widh (زيادة التعويض).

Keberadaanya adalah sebagai huruf tambahan namun berfungsi sebagai pengganti dari lafadz yang dibuang. Contohnya seperti lafadz:

ضَرَبْتُ فِيْمَنْ رَغِبْتُ.

Artinya: Aku memukul kepada orang yang aku cintai.

Huruf فِى di sini hanya sebagai tambahan saja hal ini dilakukan dalam rangka sebagai pengganti dari lafadz yang dibuang. lafadz asalnya adalah:

ضَرَبْتُ مَنْ رَغِبْتُ فِيْهِ.

Artinya: Aku memukul kepada orang yang aku cinta kepadanya.

6.رُبَّ.

رُبَّ memiliki beberapa makna:

1. Bermakna Taqlil (تقليل).

Mempunyai arti jarang terjadi contohnya seperti lafadz: 

اَلَا رُبَّ مَوْلُوْدٍ وَلَيْسَ لَهُ أَبٌ وَذِيْ وَلَدٍ لَمْ يَلْدَهُ اَبَوَانِ

Artinya: Perhatikanlah! jarang sekali terjadi anak yang dilahirkan sedangkan tidak ada baginya ayah dan jarang sekali terjadi seorang anak yang tidak melahirkan kepadanya kedua orang tua.

2. Bermakna Taktsir (تكثير).

Mempunyai arti banyak sekali atau sering kali terjadi. Contohnya seperti lafadz:

يَا رُبَّ كَاسِيَةٍ فِى الدُّنْيَا عَارِيَةٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: Betapa banyak orang yang berpakaian di dunia itu telanjang pada hari kiamat.

Di dalam penulisan dan bacaannya terkadang رُبَّ ditulis dan dibaca رُبَّةَ dengan menambah ta marbuthoh, dan رُبَّمَا dan رُبَّتَمَا dengan menambah مَا zaidah yang berfungsi sebagai taukid dan bermakna مَا kaffah yang berfungsi untuk membatalkan fungsi رُبَّ sebagai huruf jar.

Dan terkadang lafadz رُبَّ dibaca رُبَ tanpa tasydid contohnya seperti lafadz:

رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ كَانُوْا مُسْلِمِيْنَ.

Artinya: seringkali orang orang kafir menginginkan andaikan mereka menjadi muslim.

suatu saat nanti di akhirat orang orang kafir menginginkan seandainya mereka dahulu di dunia menjadai seorang muslim.

pada contoh di atas lafadz رب dibaca ringan tanpa memberi tasydid pada huruf ب.

7. ب.

huruf jar ب memiliki beberapa makna:

1. Ilshoq (الصاق)

Maknanya adalah menempel. Makna Ilshok pada huruf jar ba ini adalah makna asal artinya biasanya ketika kita menemukan sebuah kalimat yang disertai huruf jar ba maknanya adalah Ilshoq. Ilshoq terbagi menjadi dua bagian:

  1. Ilshok Haqiqi (Benar benar menempel)

    Contohnya seperti lafadz:

    مَسَحْتُ رَأْسِيْ بِيَدِيْ

    Artinya: Aku mengusap kepalaku dengan kedua tanganku.

    Contoh lainnya seperti lafadz:

    أمسكت بيدك

    Artinya: Aku menggenggam pada tanganmu

  2. Ilshok Majazi (Tidak benar benar menempel)

     Contohnya seperti lafadz: 

    مَرَرْتُ بِخَالِدٍ

    Artinya: Aku melewati kholid

2. Isti'anah (استعانة)

Maknanya adalah menjadi perantara yaitu menjadikan isim setelah huruf ب menjadi perantara atau media.

Contohnya seperti lafadz:

كَتَبْتُ بِالْقَلَمِ

Artinya: Saya menulis dengan pena.

Contoh yang lain seperti lafadz:

بَدَأْتُ عَمَلِيْ بِاسْمِ اللّٰهِ فَنَجَحْتُ بِتَوْفِيْقِهِ

Artinya: Aku memulai pekerjaanku dengan menyebut nama Allah kemudian aku berhasil dengan perantara pertolongan dari Allah

3. Sababiyah / Ta'lil (سببيه / تعليل)

Contohnya seperti lafadz:

إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ

Artinya: Sesungguhnya kalian berbuat dzolim pada diri kalian sebab kalian menjadikan pada patung sapi emas

Contoh yang lain seperti lafadz: 

سَرَّ خَالِدٌ بِحُضُوْرِكُمْ

Artinya: Kholid merasa bahagia sebab kehadiran kalian

4. Ta'diyah (تعدية)

Maknanya menjadikan fiil lazim sebagai fiil muta'adi dan dapat memiliki maf'ul bih.

Contohnya seperti lafadz:

ذَهَبَ اللّٰهُ بِنُوْرِهِمْ

Artinya: Allah menghilangkan cahaya mereka




وَالْفِعْلُ يُعْرَفُ بِقَدْ، وَالسِّينِ، وَسَوْفَ،وَتَاءِ التَّأْنِيثِ السَّاكِنَةِ.

Fiil bisa diketahui dengan :

قد, س, سوف, تْ

وَالْحَرْفُ مَا لَا يَصْلُحُ مَعَهُ دَلِيْلُ الْاِسْمِ وَلَا دَلِيلُ الْفِعْلِ.

Huruf adalah kata yang tidak ada padanya dalil isim dan dalil fiil.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Ikuti Kami