Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 11-15

Nama kitab : Nashoihul Ibad, Terjemah kitabNashaihul Ibad,(kumpulan nasihat pilihan bagi para hamba)
Judul kitab : Nashaihul Ibad fi Bayani Munabbihat li Yaumil Ma'ad li Ibnu Hajar Al-Asqallaani

( نصائح العباد في بيان ألفاظ منبهات على الاستعداد ليوم المعاد لابن حجر العسقلاني)

Versi ejaan : Nashoih Al-Ibad
Mata Pelajaran : Tasawuf, Akhlaq
Musonif : Nawawi bin Umar al-Bantani Al-Jawi Al-Indunisi

(محمد نووي بن عمر بن عربي بن علي الجاوي البنتني الإندونيسي)

Nama Arab : محمد نووي بن عمر الجاوي
Lahir : 1813 Masehi; 1230 H, Tanara, Banten, Indonesia
Wafat : 1897 M; 1316 H, Pemakaman Ma'la Makkah Al-Mukarramah, w. 672 H /22 Februari 1274 M
Guru :

1. Khatib asy-Syambasi

2. Abdul Ghani Bima

3. Ahmad Dimyati

4. Zaini Dahlan

5. Muhammad Khatib

6. KH. Sahal al-Bantani

7. Sayyid Ahmad Nahrawi

8. Zainuddin Aceh

Santri :

1. KH. Hasyim Asyari

2. KH. Ahmad Dahlan

3. KH. Khalil Bangkalan

4. KH. Asnawi Kudus

5. KH. Mas Abdurrahman

6. KH. Hasan Genggong

7. Sayid Ali bin Ali al-Habsy

Penerjemah : Ahsan Dasuki

Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 11-15

Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3Image by © LILMUSLIMIIN

Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 Maqolah 11

(وَ) الْمَقَالَةُ الْحَادِيَةَ عَشْرَةَ (قِيلَ لِإِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ: لِأَيِّ شَيْءٍ اتَّخَذَكَ اللَّهُ خَلِيلًاً؟ قَالَ: بِثَلَاثَةِ أَشْيَاءَ: اِخْتَرْتُ أَمْرَ اللَّهِ تَعَالَى عَلَى أَمْرِ غَيْرِهِ) وَفِي نُسْخَةٍ: مَا اخْتَرْتُ أَمْرَ الْغَيْرِ عَلَى أَمْرِ اللَّهِ تَعَالَى (وَمَا اهْتَمَمْتُ بِمَا تَكَفَّلَ اللَّهُ لِي) أَيْ مَا قُمْتُ بِأَمْرِ مَا تَحَمَّلَ اللَّهُ لِي مِنَ الرِّزْقِ (وَمَا تَعَشَّيْتُ) أَيْ مَا أَكَلْتُ وَقْتَ الْمَسَاءِ (وَمَا تَغَدَّيْتُ) أَيْ مَا أَكَلْتُ وَقْتَ الْغَدَاةِ (إلَّا مَعَ الضَّيْفِ) رُوِيَ أَنَّهُ عَلَيْهِ السَّلَامُ كَانَ يَمْشِي مِيلًاً أَوْ مِيلَيْنِ لِطَلَبِ مَنْ يَأْكُلُ مَعَهُ عَلَيْهِ السَّلَامُ.

Maqolah yang ke sebelas (Dikatakan pada Nabi Ibrohim Alaihis Salam: Karena sebab apa Allah Subhanahu Wataalah menjadikan kamu sebagai kekasih? Nabi Ibrahim bersabda: Sebab tiga perkara: Aku lebih memilih perintah Allah di atas perintah selain Allah) Dan dalam satu tulisan: Aku tidak mengutamakan perintah orang lain di atas perintah Allah Ta'ala (Dan aku tidak pernah meresahkan perkara yang telah Allah jamin untukku) Maksudnya aku tidak berdiri atas perkara yang Allah telah menjamin untukku daru urusan rizqi (Aku tidak makan malam) Maksudnya Aku tidak makan di waktu sore (Dan aku tidak makan siang) Maksudnya aku tidak makan di waktu siang (Kecuali bersama tamu) Diriwayatkan sesungguhnya Nabi Ibrohim Alaihissalam berjalan satu mil atau dua mil untuk mencari orang yang akan makan bersama Nabi Ibrohim Alaihissalam.

Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 Maqolah 12

(وَ) الْمَقَالَةُ الثَّانِيَةَ عَشْرَةَ (عَنْ بَعْضِ الْحُكَمَاءِ) أَيْ أَطِبَّاءِ الْقُلُوبِ (ثَلَاثَةُ أَشْيَاءَ تُفَرِّجُ الْغُصَصَ) بِضَمِّ الْغَيْنِ أَيْ تَكْشِفُ الْغُمُومَ (ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى) بِأَيِّ صِيغَةٍ كَانَتْ كَأَنْ يَقُولَ كَثِيرًا: "لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاللَّهِ"، أَوْ بِالْمُنَاجَاةِ كَأَنْ يَقُولَ: "يَا مُغِيثَ كُلِّ مَلْهُوفٍ" نَادَاهُ "وَيَا مُجِيبَ كُلِّ مُضْطَرٍّ" دَعَاهُ، وَ"يَا حَلِيمًا عَلَى كُلِّ ذِي هَفْوَةٍ" عَصَاهُ، وَ"يَا قَائِمًا بِالْكِفَايَةِ" لِمَنْ آثَرَهُ عَلَى دُنْيَاهُ "أَسْأَلُكَ الْوُصُولَ إلَى مَا لَا أَصِلُ إلَيْهِ إلَّا بِمَعُونَتِكَ وَدَفْعَ مَا لَا أُطِيقُ دَفْعَهُ إلَّا بِقُوَّتِكَ وَأَسْأَلُكَ خَيْرَةً فِيهَا عَافِيَةٌ وَعَافِيَةً فِيهَا خَيْرَةٌ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ".

Maqolah yang ke dua belas (Dari sebagian ahli hikmah) Maksudnya dokter hati (Tiga perkara yang akan membuka lebar-lebar kesempitan) Lafadz الْغُصَصَ dengan mendhommahkan huruf gin. Maksudnya akan menghilangkan kesumpekan (Dzikir kepada Allah Ta'ala) Dengan redaksi manapun yang ada seperti seseorang berkata sebanyak-banyaknya: "Tiada tuhan selain Allah tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan pertolongan Allah", atau dengan bermunajat seperti seseorang berkata: "Wahai dzat yang selalu menolong setiap orang yang dilanda kesedihan" ia memanggil kepada Allah dan "Wahai dzat yang selalu mengijabah setiap orang yang terdesak" ia berdoa kepada Allah dan "Wahai dzat yang selalu lemah lembut kepada setiap orang yang memiliki kesalahan" yang ia bermaksiat kepada Allah dan "Wahai dzat yang mendirikan kecukupan" untuk orang yang lebih mengutamakan kepada Allah di atas keduniaannya "Aku memohon kepadamu untuk mencapai apa yang tidak bisa aku raih kecuali dengan pertolonganmu dan aku memohon kepadamu untuk mencegah perkara yang aku tidak kuasa untuk mencegahnya kecuali dengan kekuatanmu dan aku memohon kepadamu kebaikan yang di dalamnya ada keselamatan dan keselamatan yang di dalamnya ada kebaikan dengan rahmatmu wahai dzat yang maha penyayang dari yang penyayang".

(وَلِقَاءُ أَوْلِيَائِهِ) مِنْ الْعُلَمَاءِ وَالصَّالِحِينَ (وَكَلَامُ الْحُكَمَاءِ) أَيْ الَّذِي يَدُلُّ عَلَى خَيْرَيْ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.

(Dan bertemu kekasih Allah) Dari golongan para ulama yang sholeh (Dan kalam ahli hikmah) Maksudnya orang yang menunjukkan pada dua kebaikan dunia dan akhirat.

Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 Maqolah 13

(وَ) الْمَقَالَةُ الثَّالِثَةَ عَشْرَةَ (عَنِ الْحَسَنِ الْبَصْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ) وَهُوَ مِنْ أَكَابِرِ التَّابِعِينَ (مَنْ لَا أَدَبَ لَهُ) مَعَ اللَّهِ تَعَالَى وَمَعَ الْخَلْقِ (لَا عِلْمَ لَهُ) يُعْتَدُّ بِهِ (وَمَنْ لَا صَبْرَ لَهُ) عَلَى تَحَمُّلِ الْبَلَايَا وَأَذَى الْخَلْقِ وَعَلَى مَشَقَّةِ اجْتِنَابِ الْمَعَاصِي وَعَلَى أَدَاءِ الْفَرَائِضِ (لَا دِينَ لَهُ) يُعْتَدُّ بِهِ (وَمَنْ لَا وَرَعَ لَهُ) عَنِ الْمَحَارِمِ وَالشُّبُهَاتِ (لَا زُلْفَى لَهُ) أَيْ لَا مَرْتَبَةَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا قُرْبَةَ لَهُ مِنْ اللَّهِ تَعَالَى.

Maqolah yang ke tiga belas (Dari Hasan Al-Basri Radhiallahu Anhu) Beliau termasuk dari sebagian para pembesar tabiin (Barang siapa yang tidak ada adab pada dirinya) Bersama Allah dan bersama makhluk (Maka tidak ada ilmu baginya) Yang dianggap padanya (Dan barang siapa tidak ada kesabaran pada dirinya)  Atas tanggungan berbagai musibah dan atas gangguan dari sesama makhluk dan atas beratnya menjauhi kemaksiatan dan atas beratnya melaksanakan kewajiban (Maka tidak ada agama baginya) Yang dianggap padanya (Dan barang siapa tidak ada kehati-hatian pada dirinya) Dari perkara haram dan syubhat (Maka tidak ada kedekatan pada allah baginya) Maksudnya tidak ada pangkat baginya di sisi Allah dan tidak ada kedekatan baginya dari Allah Ta'ala.

Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 Maqolah 14

(وَ) الْمَقَالَةُ الرَّابِعَةَ عَشْرَةَ (رُوِيَ أَنَّ رَجُلًا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ خَرَجَ إِلَى طَلَبِ الْعِلْمِ فَبَلَغَ ذَلِكَ نَبِيَّهُمْ) عَلَيْهِ السَّلَامُ (فَبَعَثَ إِلَيْهِ فَأَتَاهُ) عَلَيْهِ السَّلَامُ (فَقَالَ) عَلَيْهِ السَّلَامُ (لَهُ) أَيْ لِذَلِكَ الرَّجُلِ (يَا فَتَى إنِّي أَعِظُكَ بِثَلَاثِ خِصَالٍ فِيهَا عِلْمُ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ) أَيْ يَكْفِيكَ ذَلِكَ (خَفِ اللَّهَ فِي السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ) أَيْ فِي حَالِ الْخَفَاءِ عَنِ النَّاسِ وَفِي حَالِ الظُّهُورِ عِنْدَهُمْ (وَأَمْسِكْ لِسَانَكَ عَنِ الْخَلْقِ لَا تَذْكُرْهُمْ إلَّا بِخَيْرٍ) كَمَا قَالُوا: مَنْ غَرْبَلَ النَّاسَ نَخْلُوهُ (وَانْظُرْ خُبْزَكَ الَّذِي تَأْكُلُهُ حَتَّى يَكُونَ) أَيْ ذَلِكَ الْخُبْزُ (مِنَ الْحَلَالِ) فَحِينَئِذٍ تَأْكُلُهُ وَإِلَّا فَلَا تَأْكُلْهُ (فَامْتَنَعَ الْفَتَى عَنِ الْخُرُوجِ) إِلَى بَلَدٍ آخَرَ لِطَلَبِ الْعِلْمِ.

Maqolah yang ke empat belas (Diriwayatkan sesungguhnya ada seorang lelaki dari Bani Israil yang keluar untuk mencari ilmu kemudian sampailah cerita itu kepada Nabi Bani Israil) Alaihimus Salam (Kemudian nabi mengutus kepadanya kemudian pemuda itu mendatangi Nabi) Alaihis Salam (Kemudian berkata) Alaihis Salam (Kepadanya) Maksudnya kepada pemuda itu (Wahai pemuda sesungguhnya aku akan memberikan pepatah kepadamu dengan tiga perkara yang didalamnya ada ilmu awal dan akhir) Maksudnya cukup untukmu ilmu itu (Takutlah kamu kepada Allah dalam keadaan rahasia maupun dalam keadaan ramai) Maksudnya dalam keadaan sepi dari manusia dan dalam keadaan nampak di sisi orang lain (Tahan lisanmu dari para manusai jangan menyebut-nyebut manusia kecuali dengan perkataan yang baik) Sebagaimana telah para ulama telah berkata : Barang siapa mencari-cari kesalahan manusia maka manusia akan mencari kesalahannya (Dan perhatikanlah tentang rotimu yang akan kamu makan sehingga terbukti) roti (Dari yang halal) ketika itu halal silahkan kamu memakannya dan jika tidak maka jangan kamu makan roti itu (Kemudian pemuda itu tercegah dari keluar) Menuju Negara lain untuk mencari ilmu. 

Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 Maqolah 15

(وَ) الْمَقَالَةُ الْخَامِسَةَ عَشْرَةَ (رُوِيَ أَنَّ رَجُلًا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ جَمَعَ ثَمَانِينَ تَابُوتًا مِنَ الْعِلْمِ وَ) الْحَالُ أَنَّهُ (لَمْ يَنْتَفِعْ بِعِلْمِهِ، فَأَوْحَى اللَّهُ تَعَالَى إلَى نَبِيِّهِمْ) عَلَيْهِ السَّلَامُ (أَنْ) تَفْسِيرِيَّةٌ (قُلْ لِهَذَا الْجَامِعِ) لِتِلْكَ الْكُتُبِ (لَوْ جَمَعْتَ كَثِيرًا مِنَ الْعِلْمِ لَمْ يَنْفَعْكَ إلَّا أَنْ تَعْمَلَ بِثَلَاثَةِ أَشْيَاءَ: لَا تُحِبَّ الدُّنْيَا) أَيْ مَتَاعَهَا وَزُخْرُفَهَا (فَلَيْسَتْ بِدَارِ الْمُؤْمِنِينَ) الْفَاءُ لِلتَّعْلِيلِ، أَيْ لِأَنَّهَا لَيْسَتْ دَارَ جَزَاءٍ لِلْمُؤْمِنِينَ فَإِنَّ دَارَ ثَوَابِهِمْ الْجَنَّةُ (وَلَا تُصَاحِبِ الشَّيْطَانَ) بِأَنْ تُطِيعَ أَمْرَهُ بِمُخَالَفَةِ أَمْرِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ (فَلَيْسَ بِرَفِيقِ الْمُؤْمِنِينَ) أَيْ لِأَنَّ الشَّيْطَانَ لَيْسَ رَفِيقًا لَهُمْ (وَلَا تُؤْذِ أَحَدًا) مِنْ عِبَادِ اللَّهِ (فَلَيْسَ بِحِرْفَةِ الْمُؤْمِنِينَ) أَيْ لِأَنَّ الْإِيذَاءَ لَيْسَ صَنْعَتَهُمْ.

Maqolah yang ke lima belas (Diriwayatkan sesungguhnya ada seorang lelaki dari Bani Israil yang mengumpulkan 80 peti dari ilmu dan) keadaan lelaki itu sesungguhnya ia (Tidak menerima manfaat dengan ilmunya, kemudian Allah Ta'ala mewahyukan kepada Nabi Bani Israil) Alaihis Salam (Yakni) lafadz أَنْ pada kalimat ini bermakna tafsiriyah / penjelasan (Katakanlah kepada orang yang mengumpulkan ilmu ini) tentang buku-buku itu (Walaupun kamu mengumpulkan begitu banyak sebagian dari ilmu tidak akan bermanfaat ilmu itu kecuali kamu megamalkan tiga perkara: Kamu tidak mencintai dunia) Maksudnya pada kesenangan dunia dan hiasan dunia (Karena sesungguhnya dunia bukanlah tempat tinggal orang-orang mu'min) Huruf ف pada kalimat فَلَيْسَتْ itu bermakna litta'lil, Maksudnya karena sesungguhnya dunia bukanlah tempat balasan untuk orang orang mu'min karena sesungguhnya balasan orang-orang mu'min adalah Surga (Dan janganlah kamu bersahabat dengan Syaiton) Dengan mengikuti perintah Syaiton dan menyelisihi perintah dari Allah dan dari Rasulullah (Karena Syaitan itu bukanlah sahabat orang-orang mu'min) Maksudnya karena sesungguhnya Syaiton bukanlah sahabat bagi orang-orang mu'min (Dan janganlah kamu menyakiti satu orangpun) Dari hamba-hamba Allah (Karena menyakiti bukanlah pekerjaan orang-orang mu'min) Maksudnya karena sesungguhnya menyakiti bukanlah pekerjaan orang-orang mu'min.

Maqolah Berikutnya

  1. Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 16-20
  2. Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 21-25
  3. Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 26-30
  4. Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 31-35
  5. Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 36-40
  6. Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 41-45
  7. Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 46-50
  8. Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 51-55

Maqolah Sebelumnya

  1. Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 Maqolah 1-10

Bab Sebelumnya

  1. Kitab Nashoihul Ibad Arab dan Terjemahnya Bab 1
  2. Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 2
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Ikuti Kami